Hidup ialah Bagaikan Permainan Sepak Bola



Hidup adalah sebuah permainan, permainan sepak bola lebih tepatnya. Dunia dan semesta ini adalah lapangan beserta stadionnya. Kita, manusia, adalah pemain-pemainnya. Kenapa hidup disebut sebuah permainan? Karena tidak mungkin Tuhan menciptakan lapangan yang luas kalau tidak ada anak-anak yang bermain di dalamnya. Lapangan itu hanya akan menjadi sebuah lahan kosong tak terurus. Bahkan tidak menutup kemungkinan lahan yang tak terurus itu diubah menjadi apartemen-apartemen oleh para kapitalis musuh Tuhan. Apartemen-apartemen yang tinggi menantang Tuhan itu yang menyebabkan kita, anak-anak Tuhan, tidak bisa lagi menikmati permainan sepak bola yang dikehendaki oleh Tuhan.
Kita tidaklah sendiri di stadion itu. Ada banyak malaikat yang menonton permainan kita di tribun penonton. Mereka terdiri dari berbagai macam dari yang hanya sekedar menonton, yang memberi rezeki berupa dukungan dan nyanyian-nyanyian yang menambah semangat, yang memperhatikan dan menilai permainan kita secara objektif dan ada komentator yang meramaikan suasana. Mungkin kita tidak melihat mereka ikut bermain di lapangan, tapi kita dapat merasakan kehadiran mereka. Kita dapat merasakan efek dari kehadiran mereka di dalam diri dan permainan kita.
            Ada banyak aturan dan norma dalam hidup kita. Aturan adat, aturan agama, norma kesopanan & kesusilaan, dan masih banyak yang lain. Aturan-aturan itu layaknya sebuah peraturan yang mengatur jalannya pertandingan sepak bola. Aturan-aturan itu haruslah kita taati sebagai suatu syarat bagi kita untuk ikut bermain dalam permainan sepak bola. Jika kita melanggarnya, kita akan mendapat konsekuensinya. Konsekuensi yang mugkin kita dapatkan bisa berupa teguran, peringatan keras yang berupa kartu kuning, atau bahkan azab nyata berupa pemberian kartu merah.
            Karena dunia ini adalah lapangan sepak bola, maka tugas kita hanyalah mengisi lapangan tersebut dengan permainan-permainan indah. Permainan indah adalah permainan yang dimainkan dengan ikhlas dan dengan menaati peraturan yang ada.  Untuk menghasilkan permainan yang indah, kita harus menjalankan peran kita dengan sebaik-baiknya. Kita harus menjadi striker yang tajam, menjadi gelandang yang kreatif, menjadi bek yang tangguh dan menjadi kiper yang cekatan. Tidak peduli seperti apa gaya permainan kita, tiki-taka, gegenpress, total football maupun park-the-bus, selama kita menjalankan tugas kita dengan baik maka permainan kita akan menjadi permainan yang indah.
            Bukan hanya permainan yang indah, kita juga harus bersaing secara kolektif atau secara tim. Tim yang baik adalah tim yang diisi oleh pemain-pemain terbaik. Semakin baik sebuah tim bermain, maka akan tinggi pula posisi klasemen mereka, bahkan, mereka bisa mendapat kenikmatan surga tertinggi, yaitu mendapat titel juara liga. Sedangkan tim yang buruk adalah tim yang diisi oleh pemain-pemain terburuk. Jika mereka mempertahankan keburukan mereka, posisi mereka di klasemen liga akan semakin turun dan tidak menutup kemungkinan mereka akan mendapat siksa neraka jahanam berupa degradasi ke divisi yang lebih rendah. Jika ada pemain baik yang bermain untuk tim buruk, maka pastilah ada tim baik yang akan mati-matian untuk merekrutnya. Sedangkan jika ada pemain buruk yang bermain di tim baik, maka ia akan dibuang ke tim buruk. Orang baik akan berkumpul dengan orang baik dan orang jahat akan berkumpul dengan orang jahat kecuali ada diantara mereka yang ingin berubah.
            Tapi mungkin kita tak akan mengerti seperti permainan yang indah ataupun bagaimana menjalankan peran kita dengan baik. Untuk itulah Tuhan mengutus utusannya untuk menunjukan bagaimana cara bermain yang baik dan benar. Mereka adalah legenda-legenda sepak bola dengan jutaan teknik menakjubkan yang pernah dilakukan di dalam sebuah pertandingan. Mulai dari teknik mendrible bola, menggocek, mengoper, mentekel sampai menepis bola. Mereka adalah panutan dan contoh bagi pemain-pemain di era berikutnya. Teknik-teknik yang mereka ajarkan dan tujukkan masih bertahan dan diterapkan di permainan sepak bola era sekarang. Teknik-teknik itu bisa tetap bertahan berkat jasa seorang pelatih. Pelatih-pelatih itu berusaha tetap mempopulerkan teknik-teknik yang sudah ada sembari menyesuaikannya dengan perkembangan zaman. Teknik-teknik itulah yang menjaga permainan sepak bola tetap indah.
            Tapi, jangan sampai kita terpecah belah dan saling membenci hanya karena kita berbeda aliran teknik maupun gaya bermainnya. Janganlah kita mencaci dan merendahkan tim lain yang memiliki gaya bermain berbeda dari tim kita. Sesungguhnya teknik dan gaya bermain yang bermacam-macam itu fungsinya adalah untuk menambah ragam keseruan dari suatu pertandingan sepak bola. Lagipula, teknik-teknik itu sama-sama berasal dari utusan Tuhan.
            Dan janganlah kita menjadi pemain yang egois. Jikalau kita merasa sudah menjadi pemain yang baik, maka kita harus berbagi dan mengajarkan teknik yang kita kuasai kepada pemain lain. Semakin banyak pemain baik di suatu tim, semakin baik pula tim tersebut. dan jangan pula kita merendahkan pemain lain karena belum tentu permainan kita lebih baik daripada pemain yang kita rendahkan. Karena pemain buruk akan berkumpul dengan pemain buruk lainnya di sebuah tim yang buruk, maka janganlah pula kita merendahkan tim tersebut karena bisa saja Tuhan memberikan keajaibannya kepada tim tersebut sehingga tim tersebut berubah dari tim underdog menjadi tim papan atas.
            Mungkin Tuhan tampak seperti mafia sepak bola disini, bagaikan godfather yang telah mensetting jalannya liga. Tapi, inilah dinamika sepak bola. Sama seperti suporter, kehadiran Tuhan tidak dapat kita lihat tapi dapat kita rasakan. Dan karena Ia bagaikan seorang godfather pengatur jalannya liga, maka tidak ada tempat lain bagi kita untuk meminta dan memohon. Tentu dengan berbagai syarat yang telah ia tentukan, seperti menaati aturan yang ada dan tetap berusaha bermain dengan sebaik-baiknya, maka ia akan mengabulkan permohonan kita.

Previous
Next Post »