Laporan Kunjungan ke Museum Soeharto



Museum H. M. Soeharto terletak di dusun kemusuk, desa Argomulyo, kecamatan Sedayu, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum yang diresmikan pada tahun 2013 ini dibangun untuk mengenang Jendral Besar H. M. Soeharto. Museum ini dibangun di atas tanah seluas 3620 M2 dan terdiri dari 4 gedung, yaitu joglo, gedung Notosudiro, rumah Atmosudiro dan tempat dimana Jendral Besar Soeharto lahir.
Museum ini dibangun atas inisiasi H. Probosutedjo. Beliau merupakan adik dari Jendral Soeharto. Museum H. M. Soeharto ini dibangun untuk mengenang Jendral Soeharto beserta jasa-jasa yang telah Jendral Soeharto berikan kepada bangsa Indonesia.
A. Apa yang anda amati di museum H. M. Soeharto?
   
         Yang pertama kali terlihat ketika memasuki gerbang museum H. M. Soeharto adalah patung besar Jendral Soeharto. Di seberang patung tersebut terdapat patung kerbau yang sedang dinaiki oleh 2 orang anak. Di sebelah kanan patung Jendral Soeharto terdapat tulisan besar yang berisi motto hidup Jendral Soeharto, yaitu sabar atine (selalu sabar), saleh pikolahe (selalu saleh taat beragama) dan sareh tumindake (selalu bijaksana).
            Di belakang patung Jendral Soeharto terdapat joglo yang berfungsi sebagai ruang serbaguna. Kami disambut di joglo itu lalu dijelaskan sejarah singkat Jendral Soeharto beserta sejarah pendirian museum H. M. Soeharto. Di belakang joglo terdapat tempat dimana Jendral Soeharto dilahirkan. Di sebelah joglo terdapat gedung Atmosudiro.
            Di dalam gedung Atmosudiro terdapat banyak diorama yang menceritakan kisah Jendral Soeharto dari masa kecil sampai ajal menjemputnya. Di mulai dari latar belakang pendidikan Jendral Soeharto yang setelah lulus dari sekolah rakyat melanjutkan ke akademi militer. Setelah lulus dari akademi militer, Soeharto bergabung dengan tentara kolonial KNIL. Di bawah pendudukan Jepang, Soeharto melanjutkan karirnya di PETA.
          
  Setelah kemerdekaan, Soeharto melanjutkan karirnya dengan bergabung tentara Republik Indonesia dengan pangkat Letnan Kolonel. Salah satu prestasi terbesarnya adalah keberhasilan melakukan serangan umum 1 Maret 1949 di kota Yogyakarta dan keberhasilan merebut kembali Irian Jaya. Dalam serangan umum 1 Maret 1949, Soeharto memiliki peran sangat penting. Ia memimpin serangan umum ini dan berhasil. Walaupun Soeharto hanya berhasil menduduki kembali kota Yogyakarta selama 6 jam, serangan umum ini berhasil menunjukan kepada dunia internasional bahwa Republik Indonesia masih eksis dan terus berjuang melawan serangan Belanda.
            Pada operasi perebutan kembali Irian Jaya, atau yang biasa disebut operasi Trikora, Jendral Soeharto diberi mandat oleh presiden Soekarno untuk menjadi pemimpin operasi tersebut. Operasi Trikora ini pun berhasil menekan dunia internasional agar PBB melakukan referendum untuk menentukan nasib rakyat Irian. Hasil referendum pun memutuskan bahwa rakyat Irian ingin bergabung dengan Republik Indonesia.
          
  Diorama berikutnya adalah mengenai peristiwa G30S/PKI. Peristiwa yang terjadi pada tahun 1965 ini melibatkan PKI (Partai Komunis Indonesia) yang menculik tujuh jendral besar TNI AD. Melihat situasi yang kacau, Soeharto pun berinisiasi untuk bertindak agar situasi kembali stabil. Hal ini akhirnya disetujui oleh presiden Soekarno melalui Supersemar (Surat perintah sebelas Maret). Dengan dasar legitimasi Supersemar inilah Soeharto lantas membubarkan PKI dan menetapkan bahwa PKI adalah partai terlarang di Indonesia.
            Ketika pidato pertanggungjawaban presiden Soekarno yang berjudul Nawaksara ditolak oleh MPRS, presiden Soekarno pun diturunkan dari jabatan presiden Republik Indonesia. Jendral Soeharto pun ditunjuk sebagai penerus Soekarno untuk menjabat sebagai presiden Republik Indonesia.
           
Diorama berikutnya adalah mengenai masa-masa ketika Jendral Soeharto menjabat sebagai presiden Republik Indonesia. Selama menjabat sebagai presiden republik Indonesia, ia mengeluarkan beberapa kebijakan yang memiliki dampa positif terhadap perkembangan negara Indonesia. Beberapa dari kebijakan tersebut adalah REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun), proyek swasembada pangan dan kebijakan KB (Keluarga Berencana). Kebijakan-kebijakan ini berhasil menstabilkan kondisi perekonomian negara Indonesia serta berhasil menjadikan Indonesia swasembada pangan. Bahkan, presiden Soeharto mendapat penghargaan internasional atas keberhasilan proyek swasembada pangan dan proyek keluarga berencana.
          
  Diorama berikutnya adalah mengenai masa-masa akhir kepresidenan Soeharto. Di akhir masa jabatannya, terjadi krisis ekonomi besar yang menghantam Asia Tenggara. Krisis ekonomi ini pun menghancurkan prekonomian negara Indonesia. Akibat hancurnya perekonomian negara Indonesia, muncul lah kerusuhan dan aksi demonstrasi yang menuntut diturunkannya Soeharto dari jabatan presiden Republik Indonesia. Soeharto pun akhirnya mengundurkan diri setelah menjabat sebagai presiden Republik Indonesia selama 32 tahun.
            Diorama terakhir adalah mengenai berbagai macam tuduhan yang dialamatkan kepada Jendral Soeharto. Tuduhan yang dibahas disini adalah tuduhan bahwa Jendral Soeharto menggelapkan uang negara dan disimpan di rumahnya dan di bank Swiss. Menurut penjelasan yang ada di diorama ini, tuduhan ini tidak benar karena tidak terbukti bahwa Jendral Soeharto menimbun uang di rumahnya dan Jendral Soeharto tidak memiliki rekening bank Swiss.
B. Apa yang menurut anda menarik di museum Soeharto?
         
   Menurut saya, ada dua hal yang menarik dari museum ini. Yang pertama adalah diorama mengenai operasi Trikora dan diorama mengenai tuduhan yang dialamatkan kepada Jendral Soeharto. Pada diorama operasi Trikora, terdapat salinan surat dimana kepala-kepala suku di Papua setuju untuk bergabung dengan Republik Indonesia. Hal ini menarik bagi saya karena salinan surat ini seperti membenarkan tuduhan-tudahan bahwa referendum yang dilakukan di Papua cacat. Referendum yang harusnya diikuti oleh seluruh rakyat Papua malah hanya diikuti oleh kepala-kepala suku dan tokoh-tokoh adat. Artinya, kita bisa mempertanyakan lagi keabsahan referendum tersebut dan relevansinya dengan gerakan Papua merdeka akhir-akhir ini.
            Yang kedua adalah diorama yang membantah tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Jendral Soeharto. Hal ini menarik bagi saya karena dengan adanya diorama ini saya dapat melihat peristiwa reformasi dari sudut pandang Jendral Soeharto. Namun, dari sekian banyak tuduhan yang dialamatkan kepada Jendral Soeharto, hanya tuduhan penggelapan uang negara saja yang dibahas di diorama ini. Tuduhan-tuduhan lain seperti penculikan aktivis dan praktek nepotisme tidak dibahas di diorama ini.
C. Apa latar belakang pembangunan museum Soeharto?
           
Museum H. M. Soeharto ini dibangun atas inisiatif dari H. Probosutedjo yang merupakan adik dari Jendral Soeharto. Musem H. M. Soeharto ini dibangun dalam rangka mengenang Jendral Soeharto. Jendral Soeharto dengan banyak jasa yang telah ia berikan kepada bangsa ini memang harus dikenang. Dengan adanya museum ini, diharapkan dapat dijadikan tempat untuk mengenang dan belajar dari Jendral Soeharto.
D. Refleksikan temuan anda di museum dalam konteks sejarah orde baru
            Di museum H. M. Soeharto ini dijelaskan sejarah orde baru dari awal berdirinya sampai keruntuhannya. Dimulai dari peristiwa G30S/PKI dimana Jendral Soeharto memiliki peran utama. Jendral Soeharto berhasil mendapat kepercayaan dari presiden Soekarno untuk menstabilkan keadaan negara Republik Indonesia. Dari mandat yang diberikan itulah Jendral Soeharto dipercaya untuk menggantikan Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia.
            Kebijakan untuk membubarkan PKI dan melarang organisasi komunis serta melarang penyebaran ideologi komunisme yang dikeluarkan oleh Jendral Soeharto masih memiliki dampak sampai sekarang. Orde baru berhasil menanamkan pola pikir kepada masyarakat Indonesia bahwa komunisme itu berbahaya. Bahkan, ketakutan itu masih menghantui masyarakat Indonesia sampai sekarang.
           
Kebijakan yang diambil pertama kali oleh presiden Soeharto untuk menstabilkan politik negara adalah dengan penyederhanaan partai politik. Partai politik yang sebelumnya ada banyak disederhanakan menjadi hanya tiga partai politik, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya (Golkar) dan Parta Demokrasi Indonesia (PDI). Selain penyederhanaan partai politik, juga dilakukan pembatasan asas dan ideologi partai menjadi hanya Pancasila. Hal ini masih berdampak sampai sekarang dimana partai-partai politik yang ada hanya memiliki asas tunggal Pancasila.
            Kebijakan selanjutnya adalah proyek swasembada pangan. Presiden Soeharto memfokuskan pada ketahanan pangan. Menurutnya, ketahanan pangan adalah syarat utama kestabilan sosial dan perekonomian bangsa. Untuk mensukseskan swasembada pangan, presiden Soeharto membangun banyak infrastruktur pertanian seperti irigasi. Proyek swasembada pangan ini berhasil ketika Indonesia dinobatkan sebagai negara pengekspor beras terbesar di dunia. Hal ini masih berdampak sampai saat ini dimana makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi. Ini disebabkan karena penyeragaman makanan pokok yang dilakukan presiden Soeharto untuk mensukseskan proyek swasembada pangan.
            Yang selanjutnya adalah kebijakan keluarga berencana (KB). Kebijakan ini dikeluarkan presiden Soeharto untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk. Saat itu, umumnya sebuah keluarga memiliki banyak anak. Untuk itulah presiden Soeharto mengeluarkan kebijakan keluarga berencana yang membatasi sebuah keluarga untuk sebanyak-banyaknya hanya memiliki dua anak. Kebijakan ini pun masih dijalankan sampai sekarang.
            Selain kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Jendral Soeharto di era orde baru, ada juga warisannya sebelum era orde baru yang masih dirasakan sampai sekarang, yaitu Papua. Melalui operasi Trikora, Jendral Soeharto berhasil membuat Papua menjadi bagian dari negara Republik Indonesia. Walaupun begitu, banyak kontroversi yang meliputi masuknya Papua ke dalam bagian negara Republik Indonesia. Salah satunya adalah referendum yang tidak diikuti oleh seluruh masyarakat Papua, tapi hanya diikuti oleh kepala-kepala suku dan tokoh adat. Selain itu, referendum ini juga dilakukan ketika operasi Trikora, yang merupakan operasi militer, masih dijalankan. Ada kemungkinan bahwa kepala-kepala suku dan tokoh adat berada di bawah tekanan militer ketika menyetujui untuk bergabung dengan negara Republik Indonesia.
            Kebijakan-kebijakan itulah yang membentuk orde baru dan membentuk Indonesia yang sekarang kita kenal. Kebijakan pembubaran dan pelarangan ideologi komunisme masih menciptakan rasa takut akan PKI di masyarakat Indonesia masa kini. Kebijakan swasembada pangan berhasil menyeragamkan makanan pokok masyarakat Indonesia menjadi nasi dan masih berlaku sampai sekarang. Juga dengan kebijakan keluarga berencana (KB) yang berfugsi untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan masih diterapkan sampai sekarang. Ini membuktikan bahwa walaupun orde baru sudah runtuh, warisannya masih bisa kita rasakan di masa sekarang.


Previous
Next Post »